APKRINDO & Wali Kota Surabaya: Menyatukan Visi untuk Masa Depan Kuliner Kota

Dunia kuliner tak lagi sekadar soal rasa, tetapi juga bagaimana sebuah ekosistem bisnis bisa tumbuh, berkembang, dan berinovasi. Inilah yang menjadi semangat dalam acara “Silaturahmi & Dialog Sinergitas APKRINDO bersama Wali Kota Surabaya” yang berlangsung pada Selasa, 15 Juli 2025, pukul 12.00 WIB, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jl. Sedap Malam No.59.

Di tengah tantangan dunia usaha pasca pandemi dan gempuran kompetisi digital, para pelaku usaha kafe dan restoran yang tergabung dalam APKRINDO (Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia) hadir untuk berdialog langsung dengan pemimpin kota membahas masa depan industri kuliner di Surabaya.

Lebih dari Sekadar Dialog Formal

Acara ini bukan hanya sesi pertemuan biasa. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah kota dalam merangkul dunia usaha, terutama sektor makanan dan minuman yang jadi salah satu kontributor utama roda ekonomi lokal.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, S.T., M.T., tampil tanpa sekat. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan satu hal penting:

“Kalau ada izin tidak keluar, kendala IPAL, atau SLR, langsung bicara ke saya. Tidak ada pungutan biaya. Kita buat semuanya transparan, cepat, dan simpel.”

Sebuah pernyataan yang begitu melegakan terutama bagi para pemilik kafe dan restoran yang sering kali berhadapan dengan rumitnya birokrasi perizinan.

Ekonomi Naik, Bisnis Kuliner Harus Bangkit

Surabaya memiliki potensi luar biasa sebagai kota kuliner kreatif dan destinasi food tourism. Namun, seperti yang disampaikan Wali Kota Eri, pertumbuhan ekonomi daerah tidak bisa terjadi tanpa kerja sama dari semua elemen termasuk dari para pengusaha makanan.

Beliau menyadari bahwa pelaku usaha saat ini menuntut kecepatan, kejelasan proses, dan kebijakan yang tidak berbelit-belit. Oleh karena itu, Surabaya diharapkan menjadi kota yang ramah bisnis, terutama di sektor kuliner yang sedang tumbuh pesat.

Siapa Saja yang Hadir?

Lebih dari 80 merek usaha kuliner dari berbagai skala dan konsep hadir meramaikan acara ini. Mulai dari food truck, warung legendaris, hingga restoran modern dan startup F&B digital. Beberapa yang turut hadir antara lain:

Pringgadani, Donbei, Suprek, Bulgrill, Donburi House, Supindo, Scorpio, Hula Mala, Sakti Group, SMR, Foremore, Toko Bakmie Saudagar, Mie Mapan, Kombitiam Food Truck, Garlickys, 3Pack, Caoku, Tipsy Tales, Honeyst, Yours Pizza, Shrooms, Comunale, Ekspedingin, Hugo’s Farm, PROVIS, Mie Amor, InterActive, Ayam Canton, Porong Wei, Kopi Seindonesia, Jamu Iboe, Bakmi Makyus, Papada Cafe, D’Natural, WOK Group, Barbys, iMin, Ekanusa, Kollabora, Puffa, Koknwork, Spread Cafe, Solomon, Soto H. Tarim, HOPS, Foodteco, UFood, ESB, OSLE Indonesia, LULUFRY, dan banyak lagi.

Merek-merek ini bukan hanya wajah kuliner Surabaya hari ini, tapi juga fondasi masa depannya.

CV Marodan Pangan Sentosa: Di Balik Layar Kesuksesan Dapur

Dalam membangun industri kuliner yang tangguh, keberadaan supplier makanan yang andal menjadi kunci. Di sinilah CV Marodan Pangan Sentosa berperan besar. Sebagai salah satu supplier terpercaya untuk berbagai brand kuliner di Surabaya dan sekitarnya, Marodan menyediakan bahan baku berkualitas tinggi mulai dari produk olahan, bumbu siap pakai, hingga kebutuhan frozen food.

Bagi para pebisnis F&B, tantangan sehari-hari bukan hanya soal pelayanan atau rasa. Konsistensi stok, kualitas bahan, dan distribusi tepat waktu juga sangat krusial. CV Marodan Pangan Sentosa hadir menjawab kebutuhan itu, dengan sistem pelayanan modern dan dukungan yang ramah terhadap UMKM.

Tak hanya berperan sebagai penyedia barang, Marodan juga aktif dalam membantu mitra usaha mengembangkan resep, menekan biaya produksi, dan menciptakan inovasi menu.

Mengapa Ini Penting untuk Pelaku Bisnis Kuliner dan Marketing?

Bagi Anda yang bergelut di dunia kuliner atau menjalankan usaha makanan:

  • Jalin relasi dengan pemerintah kota dan asosiasi seperti APKRINDO agar bisnis Anda mendapat dukungan kebijakan dan jaringan luas.
  • Manfaatkan kemitraan dengan supplier strategis seperti Marodan untuk efisiensi operasional dan daya saing produk.
  • Ikuti dialog publik dan pertemuan komunitas usaha, karena itulah tempat lahirnya solusi nyata dan peluang baru.

Bagi pelaku marketing, acara seperti ini adalah tambang insight. Anda bisa melihat pola kolaborasi lintas sektor, memperkuat positioning brand kuliner lokal, dan memahami arah regulasi pemerintah yang bisa mempengaruhi strategi bisnis.

APKRINDO dan Pemerintah Kota Surabaya telah menunjukkan bahwa membangun kota bukan hanya tugas pemerintah. Para pelaku usaha khususnya di industri makanan dan minuman adalah mitra strategis yang harus dilibatkan sejak awal.

Acara seperti ini tidak hanya membangun komunikasi, tapi juga membentuk ekosistem kuliner yang kolaboratif, sehat, dan berkelanjutan.

Bagi kita semua yang mencintai dunia kuliner baik sebagai pengusaha, profesional marketing, atau bahkan pelanggan satu hal jelas: masa depan kuliner Indonesia ada di tangan kolaborasi, bukan kompetisi semata.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *