Supplier Makanan Wajib Tahu, 3 Strategi Manajemen Stok Efektif Selama Bulan Puasa

Supplier Makanan Wajib Tahu, 3 Strategi Manajemen Stok Efektif Selama Bulan Puasa

Bulan puasa hanya tinggal menghitung hari. Itulah mengapa pemilik bisnis kuliner maupun pemasok bahan baku kuliner sudah harus bersiap-siap menghadapi berbagai tantangan akibat lonjakan permintaan kebutuhan pangan. Lantas, apa saja tantangan yang sering dihadapi supplier makanan saat bulan puasa? Lalu, bagaimana solusinya? Berikut dibahas secara lengkap. 

Tantangan Supplier Makanan di Bulan Puasa

Setidaknya ada tiga tantangan yang umum dihadapi oleh supplier makanan saat bulan puasa, mulai dari ketersediaan bahan baku, fluktuasi permintaan konsumen, logistik, distribusi, hingga manajemen stok. 

Namun demikian, tantangan manajemen stok adalah tantangan yang paling krusial bagi semua supplier. Pasalnya, bila manajemen stok tidak terkelola dengan baik, permasalahan-permasalahan lainnya akan semakin banyak bermunculan, seperti kekurangan stok yang tidak terdeteksi, penurunan kepuasan pelanggan, biaya penyimpanan yang tidak efisien, dan pemborosan akibat stok kadaluarsa. 

Oleh sebab itu, pelaku usaha supplier makanan wajib memiliki strategi efektif dalam manajemen stok sehingga memastikan kelancaran pasokan selama bulan puasa. 

 

Strategi Manajemen Stok Efektif Selama Bulan Puasa

Berikut strategi yang bisa kamu terapkan, yakni:

1.Perencanaan awal yang matang

Semua hal baik dimulai dengan perencanaan. Meninjau data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya dapat digunakan sebagai langkah strategis dalam menyusun kebutuhan stok dengan lebih akurat. Misalnya, di tahun 2022 dan 2023 sebelumnya, kamu harus memasok produk  daging beku ke berbagai resto dan kafe sebanyak 10–20 kg per hari selama bulan puasa. Itu artinya selama bulan puasa kamu membutuhkan kurang lebih 600 kg daging beku untuk didistribusikan ke pelanggan. 

Dengan data ini, kamu dapat menarik kesimpulan agar menyiapkan setidaknya 600 hingga 700 kg daging beku untuk menghadapi bulan puasa di bulan Maret 2024 mendatang. 

 

2.Analisis dan prediksi permintaan konsumen

Selain melihat data penjualan yang dimiliki, kamu juga wajib melihat jumlah permintaan konsumen, baik skala besar maupun kecil. Gunakan analisis tren dan prediksi permintaan untuk mengidentifikasi jenis produk yang paling diminati selama bulan puasa. 

Contoh, kamu adalah supplier bumbu masakan. Produk unggulan dari usahamu adalah saus BBQ, nori, dan bawang putih bubuk. Dengan menggunakan analisis tren, kamu bisa melihat pola pembelian mitramu selama bulan puasa. Apakah terjadi peningkatan terhadap permintaan dari salah satu produk andalan di atas yang mungkin dipengaruhi persiapan hidangan berbuka atau sahur? 

Jika kamu menemukannya, bersiaplah untuk memprioritaskan penyediaan stok produk tersebut. Hal semacam ini membantu dalam pengaturan stok yang lebih efisien. 

 

3.Pengelolaan umur simpan 

Metode FEFO (First Expired, First Out) jadi pilihan tepat dalam pengelolaan stok dengan umur simpan tertentu. Intinya, kamu hanya perlu mengutamakan penggunaan atau penjualan produk yang akan kadaluarsa lebih dahulu daripada yang tanggal expired-nya lebih lama.

 

Sebagai supplier bahan makanan terlengkap dan terpercaya, Momoto Food sudah melakukan ketiga strategi di atas. Jadi, untuk seluruh customer, kalian tidak perlu khawatir karena Momoto pasti mencukupi semua kebutuhan produk makanan kalian selama bulan puasa. Tidak percaya? Silakan cek langsung ke momoto.food atau berkunjung ke toko online.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *